Kecerdasan seseorang bisa dilihat dari perbuatannya. Keilmuan seseorang bisa dilihat dari pembicaraannya. Dan keimanan seseorang bisa dilihat dari kejujurannya.(pepatah)

Al-Rahmaan Al-Rahiim

Di antara hamba-hamba-Ku yang mukmin ada sebagian yang tidak bisa baik urusan agama mereka kecuali dengan diberi kekayaan, kelegaan dan kesehatan badan. Lalu, Kami menguji mereka dengan kekayaan, kelegaan dan kesehatan badan sehingga baiklah urusan agama mereka.
Di antara hamba-hamba-Ku yang mukmin ada pula sebagian yang tidak bisa baik urusan agama mereka kecuali dengan diberi kekurangan, kemiskinan dan penyakit sehingga baiklah urusan agama mereka. Aku mengetahui dengan apa hamba-Ku yang mukmin menjadi baik dalam urusan agamanya.

Ada di antara hamba-hamba-Ku yang tekun beribadat. Ia bangun dari tidurnya. Ia meninggalkan kelezatan ranjangnya. Ia mengisi malam-malamnya dalam keadaan terjaga. Dirinya kelelahan karena beribadat kepada-Ku. Kemudian Aku jatuhkan rasa kantuk kepadanya satu atau dua malam. Aku perhatikan dia. Lalu tidurlah ia sampai waktu subuh. Ia terbangun, memarahi dan menyalahkan dirinya. Sekiranya Aku membiarkan dia memenuhi kehendaknya untuk beribadat kepada-Ku, akan masuklah ‘ujub.
Ujub membawanya kepada kerusakan karena amalnya. Akhirnya, sampailah ia kepada kehancurannya karena takjub dengan amalnya dan merasa senang dalam pencapaiannya. Ia menduga bahwa dirinya sudah melebihi para ahli ibadat. Ia merasa sudah sangat banyak beribadat kepada-Ku. Karena itu, makin jauhlah ia dari-Ku, sambil mengira bahwa ia mendekatkan dirinya kepada-Ku.
Janganlah seseorang bersandar kepada amalnya yang ia lakukan untuk memperoleh pahala-Ku. Sekiranya mereka menghabiskan seluruh umurnya untuk beribadat kepada-Ku, mereka masih jauh dari tingkat ibadat yang seharusnya bila mengingat apa yang mereka minta dari-Ku berupa pemberian-Ku, kenikmatan di surga-Ku, dan ketinggian derajat di sisi-Ku.
Kepada kasih-Ku, hendaklah mereka bergantung; karena anugerah-Ku, hendaklah mereka bergembira; dan dengan berbaik sangka kepada-Ku, hendaklah mereka menenteramkan dirinya. Dalam keadaan demikian, tercurahlah kasih-Ku kepada mereka; sampailah kepada mereka keridaan-Ku dan ampunan-Ku. Maaf-Ku akan meliputi mereka.
Inilah Aku, Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena itulah, Aku menamai diri-Ku. (Hadist Qudsi) .

Ar Yu ReDEY..?!